Sabtu, 10 Desember 2011

PEMBELA MAINAN TRADISIONAL

Dusun Pandes Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul merupakan salah satu dusun yang masih membuat berbagai mainan kertas. Meski sudah tergusur oleh mainan plastik asal China, warga dusun masih banyak yang setia membuat mainan kertas disela-sela kesibukannya sebagai petani.
Mbah Kerto (80) warga Dusun Pandes, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul masih membuat berbagai mainan tradisional dari bahan kertas bekas dan bambu seperti othok-othok, payung kertas, wayang kertas dan angkrek untuk dijual di sekitar Yogyakarta dengan harga Rp 1.000 - Rp 2.000/buah.




Wayang angkrek menggunakan bahan kertas bekas masih dibuat sebagian warga Dusun Pandes terutama yang sudah tua disela-sela kesibukannya di sawah tiap hari.
Meski sudah tergusur oleh mainan plastik produk Cina, mainan kertas dari Dusun Pandes pernah berjaya di tahun 1970 sehingga banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari membuat mainan kertas tradisional tersebut. Berbagai mainan kertas itu dijual dengan harga Rp 1.000 - Rp 2.000/buah.
Hanya dengan pewarna tradisional semacam teres, sebuah mainan kertas wayang angkrek dalam waktu 20 menit bisa dibuat oleh seorang pengrajin.
Cekatan,rasa ingin berkarya dan kebisaan yang sudah lama tertanam didiri para wanita anggun(di massanya) walaupun mungkin anak anak sekarang lebih memilih handphone anderoid sebagai mainannya sehari hari. Tetap berkarya di keahlian membuat barang bekas menjadi barang yang dapat menyenangkan orang lain adalah kepuasan yang tak ternilai bagi diri para nenek nenek super kreatif ini.LOVE YOU NENEK PAHLAWAN MAINAN TRADISIONAL.

0 komentar:

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP